

Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia yang memiliki pembangkit listrik tenaga arus laut. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM akan membangun PLTAL di Selat Larantuka, Nusa Tenggara Timur.
“Ini (PLTAL) merupakan pembangkit listrik tenaga arus laut pertama dan terbesar di dunia meskipun listrik yang dihasilkan mencapai 20 MW,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan saat meninjau lokasi rencana pembangunan PLTAL di Jembatan Pancasila-Palmerah, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu 31 Maret 2018 lalu.
Pembangunan PLTAL akan digarap oleh konsorsium Tidal Bridge Indonesia yang terdiri atas dua perusahaan asal Belanda yakni Tidal Bridge BV dan PJB. Keduanya akan bekerja sama dengan mitra lokal di Indonesia.
Rencana pembangunan PLTAL merupakan tindak lanjut rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Eropa pada 22 April 2016.
Pada acara tersebut, dilakukan penandatanganan Head of Agreement (HoA) on Building Bridges Equipped with Sea Current Turbine Power Plant in the District of East Flores Sea, kerangka kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tidal Bridge dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Pembangunan Pembangkit listrik tenaga arus laut di Selat Larantuka merupakan ide yang baik karena wilayah Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah yang akan ditingkatkan rasio elektrifikasinya,” kata Ignasius Jonan.
PLTAL tersebut akan memiliki kapasitas total mencapai 30 MW dengan rincian lima turbin pembangkit listrik. Masing-masing turbin berkapasitas maksimal 16 MW dengan energi yang dihasilkan secara efektif ditetapkan sebesar 6 MW.
Facebook
Twitter
LinkedIn